Senin, 15 Januari 2018

Misteri Di kembaliBatu Akik Combong

Theakik ~ Kenapa disebut menjadi Batu Akik Combong, Karena zaman dahulu orang yang dengan batu itu ini kebanyakan sombong jadi batu ini dalam sebut batu combong (hehe.. ga deng, becanda) lanjut.. Batu ini biasanya mempunyai lubang dalam tengah-nya. Jenisnya pun poly serta mampu kita jumpai dalam banyak sekali penjual batu cincin dalam kaki 5.
Tapi menurut saya, batu ini taraf kekerasan-nya sangat rendah, yaitu hanya antara 5 6 Mohs. Dan mampu dikatakan mudah pecah.

Masalahnya, selama ini, tak sedikit orang yang mencari Batu Combong sebab tuah-nya. Mereka sangat percaya akan tuah batu ini. Padahal batu contoh ini mudah kita temui dalam pasaran.

Karakter Batu Combong berasal menurut bahan yang mempunyai unsur air, antara lain;

Kinyang atau Kenanga
Batu ini berasal menurut bahan cadas kali atau pegunungan yang mempunyai rona kuning bercampur orange. Batu bareng ciri  misalnya ini mempunyai 3 pamor/ ruas batu
1. Pamor Sulaiman
2. Pamor Air Widuri
3. Pamor Collono (mulus).

Yaman Jawa
Bahannya berasal menurut mata air yang membeku serta mempunyai ciri  rona hitam. Batu ini mempunyai 2 pamor:
1. Pamor Madu
2. Pamor Sulaiman.

Angkik
Bahan menurut batu ini berasal menurut dalam batu cadas. Dan biasa mempunyai rona putih gajih atau lemak. Batu ini mempunyai majemuk pamor. Seperti:
1. Urat Serabut
2. Urat Widuri
3. Urat Sumur Bandung
4. Urat Cempaka serta lain-lain.

Tips Memilih Batu Akik Combong
Sebagai tips buat mengarah batu akik combong yang orisinal, silahkan ikuti tips berikut adalah:
- Dipegang berat serta dalam dalamnya mempunyai serabut urat batu.
- Lubang yang terdapat dalam batu itu bersifat alami, bukan bikinan, misalnya dalam kikir atau dalam bikin beraneka bentuk lubang. Yang orisinal tidak demikian.
- Di dalam lubang berbentuk kasar serta tidak mulus.

Para pakar akik serta mustika alam berpendapat bahwa dalam pulangestetika bentuk Batu Combong yang orisinal umumnya terdapat suatu bahan ilmiah lain. Misalnya saja pendapat pakar perbatuan Indonesia, Ir. Sujatmiko. Dalam penelitiannya, beliau menyebut telah menemukan kejanggalan dalam sebuah bahan batu yang penuh bareng lubang.
Di dalam Batu Combong yang beliau lihat lewat kaca pembesar, poly dilihatnya mkhluk hayati. Namun entah menurut jenis apa. Yang sempurna dalam dalam batu itu dihuni beberapa spesies yang sulit dipahami sang akal kita.

Mungkinkah itu hanya sekedar keberuntungan atau memang konkret? Wallahualam. Lewat tulisan singkat ini, kami coba membuka tabir rahasia menurut tuah Batu Combong lewat ajaran serta ilmu para Masyaikh Ahli Hikmah terdahulu.

Dikisahkan, dalam zaman para Wali Songo, Batu Combong poly dipakai menjadi pengukur ketika jam buat melaksanakan kewajiban sholat. Para Wali tahu Batu Combong dalam masa itu bareng nama Tuloq Ukur (Batu Pengukur). Batu ini akan jadi penentu ketika lewat sinar matahari yang masuk lewat lubangnya.

Baru selesainya para Wali menemukan alternatif yang lebih simple wacana menetukan ketika/istiwa, Batu Combong beralih fungsi menjadi batu mungil lewat asahan tangan para Waliyullah yang disebut bareng nama Angki Jawa Sih Pingalem (Akik Jawa yang disukai). Mungkin menurut berasal nama inilah, menjadi akibatnya batu ini mempunyai tuah atau berkhodam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar